Selasa, 11 Mei 2010

Digital Rights Management Works (DRM)

Salah satu keunggulan teknologi digital adalah kemudahan untuk menggandakan materi secara cepat, tanpa mengurangi kualitasnya sedikitpun. Sayangnya, keunggulan ini pula yang menjadi musuh utama para pekerja intelektual dan seni. Karya-karya mereka dapat dengan mudah digandakan dan disebarluaskan.

Pada tahun 2005, Sony menjual jutaan CD music “special” kepada para pelanggan mereka, yang menduganya sebagai CD biasa. Ketika CD-CD tersebut diputar di komputer, barulah mereka sadar bahwa Sony bukan menjual CD biasa. Program pemutar CD menjadi berhenti (hang). Computer mendadak menjadi lambat. Serangkaian file tersembunyi yang hampir tidak mungkin di uninstall adalah biang keladi dari ini semua.

Mengapa ini semua terjadi? Jawabannya adalah untuk melindungi hak cipta. Inilah pertentangan teknologi digital yang memudahkan penggandaan (pembajakan) menjadi liar tak terkendali.

Dasar-Dasar DRM

DRM (digital right management) memiliki makna yang sangat luas. Ia mencakup seluruh bentuk pengguanaan teknologi untuk mengontrol akses terhadap materi yang dilindungi oleh hak cipta. Ada banyak aplikasi dan metode DRM, beberapa contoh diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Sebuah perusahaan yang men-setting server mereka untuk memblokir forward email-email sensitif.
  • Sebuah server e-book membatasi akses, penyalinan (copying) dan pencetakan (printing) materi berdasarkan batasan-batasan yang diberikan oleh pemegang hak cipta.
  • Sebuah studio film yang memasukkan software ke dalam DVD mereka untuk membatasi jumlah peng-copy-an yang dapat dilakukan oleh pengguna.
  • dll
Skema DRM

Software DRM generasi pertama hanya memfokuskan untuk mengontrol penggandaan. Generasi kedua system ini, yang kini masih dalam tahap pengembangan, berusaha mengontrol penyetelan, penggandaan, pencetakan, pengubahan dan segala sesuatu yang mungkin dilakukan terhadap materi digital.

Skema DRM beroperasi dalam tiga tingkatan: menandai konten yang dilindungi hak cipta, mengatur distribusinya, serta mengontrol apa yang bias dilakukan oleh konsumen dengan konten tersebut. Untuk menyempurnakan ketiga tingkatan kontrol ini, sebuah program DRM secara efektif harus mampu mendefinisikan dan mendeskripsikan tiga entitas: pengguna, konten, dan hak penggunaan serta hubungan di antara ketiganya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan